Kamis, 14 Februari 2013

Karakteristik dan Nilai-Nilai Sastra Melayu Klasik

Karya sastra Melayu klasik merupakan cerminan karya sastra masyarakat lama yang berkembang dengan bahasa Melayu sampai abad ke-18. Sebagai cerminan masyarakat lama, karya sastra Melayu klasik, memiliki karakteristik, antara lain sebagai berikut :
1.    Penyebarannya dilakukan secara lisan (oral), dari mulut ke mulut (diceritakan).
2.    Pengembangannya statis, perlahan-lahan, serta terbatas kepada kelompok-kelompok tertentu. 
3.    Pengarang umumnya tidak diketahui (anonim). 
4.    Berkembang dalam banyak versi akibat cara penyebarannya yang disampaikan secara lisan. 
5.    Ditandai ungkapan-ungkapan klise (formulazired). Misalnya, menggambarkan kecantikan seorang putri dengan ungkapan seperti bulan empat belas, menggambarkan kemarahan seorang tokoh dengan ungkapan seperti ulat berbelit-belit atau diawali: Syahdan, Hatta, Pada suatu hari,Alkisah.
6.  Berfungsi kolektif yaitu sebagai media pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. 
7.    Bersifat prologis, yakni mempunyai lokasi tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. 
8.    Merupakan milik bersama dari kolektif tertentu.
9.    Bersifat statis, artinya jumlah karya Melayu klasik tidak mengalami perkembangan.
10.  Bersifat istana sentris, artinya bercerita tentang para bangsawan, dan dewa-dewa dan fantastik.
11.  Cenderung dipengaruhi budaya Arab (Islam) dan Hindu. Satra Melayu klasik merupakan cerminan masyarakat lama. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam karya itu adalah cerminan kondisi masyarakat lama saat itu. Ada nilai-nilai yang sering dimunculkan dalam sastra lama, antara lain :
  1. Nilai religius              : nilai kepercayaan kepada Sang Maha Pencipta.
  2. Nilai sosial                : nilai yang mencerminkan norma-norma berinteraksi terhadap sesama.
  3. Nilai moral (etika)   : nilai yang berkaitan dengan norma baik dan buruk yang berlaku dalam masyarakat.
  4. Nilai estetis            :    nilai keindahan yang terungkap dalam bersastra.
  5. Nilai budaya           :   nilai yang berkaitan dengan adat-istiadat dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
Tidak berbeda dengan proses sastra modern, sastra Melayu klasik juga dibangun dari unsur :
1.      Tema
2.      Penokohan
3.      Alur
4.      Setting
5.      Point of viuw
6.      Amanat
7.      Dan unsur lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar