Minggu, 26 Februari 2012

living with a mask


Setelah ku lewati semua ini, aku baru sadar kalau selama ini aku hanya mengenakan topeng. Aku sadar bahwa di saat aku sedih, aku memasang wajah senang. Di saat aku marah, aku memasang wajah perhatian. Di saat aku patah hati, aku memasang wajah cuek. Topeng ini seakan tak bisa lepas dan akan terus melekat. Mungkin itu lebih baik karena jika lepas semua orang akan tahu betapa rapuhnya aku.
Hidup dengan topeng. Hanya itu yang ada dipikiranku saat ini. Belum terpikirkan olehku untuk melepas topeng ini.

Minggu, 19 Februari 2012

behind my sadness

Aku tak tahu kapan terakhir kali aku tertawa lepas. Sangat lepas dari beratnya kesedihan ini. Aku juga tak tahu kapan aku bisa merasakannya lagi. Sulit. Sangat sulit menghadapi hari-hari dengan keterpaksaan. Bernafas terasa berat. Melangkah pun terasa bersalah. Ku selalu mencoba bertahan tapi sulit rasanya. Sayatan kecil namun banyak seakan menghias hati ini. Aku ingin menangis tapi aku benci tangisan karena hanya akan menambah betapa lemahnya diriku.
Masalah. Yah, hidup tak pernah lepas dari masalah. Kita tak bisa bersembunyi darinya karena dia akan selalu menemukanmu. Tapi entah kenapa aku merasa terbiasa dengan ini semua. Apa aku mati rasa? Entahlah, aku merasa kebal.
Dan dari semua masalahku, kesedihanku, dan betapa pahitnya hidup ini membuatku sadar. Ini menjadi motivasi bagi hidupku untuk terus berusaha dan belajar karena aku tahu ini pasti rencana Tuhan. Dia pasti ingin aku bangun untuk mencari dan terus mencari kebahagiaan, di mana aku bisa tersenyum dan tertawa lepas lagi.
Mungkin aku masih merasa ragu tapi ku yakin dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Yah, itu pasti!