Rabu, 21 Maret 2012

I Hate You!!

Ku tahu semuanya akan terjadi dan pasti terjadi. Namun, aku tak tahu kapan? Kapan? Aku cuma ingin tahu kapan tepatnya?! Aku cuma mau mempersiapkan segalanya sebelum itu terjadi. Kamu bilang bersiaplah dari sekarang. Tapi, aku enggak suka harus siap di saat hari itu masih lama. Yah, lama! Karena hanya membuatku lelah menanti. Kamu bilang harinya sudah dekat, tapi, mana? Sampai detik ini pun enggak ada yang terjadi sama sekali.
Aku bosan mendengar ucapanmu yang selalunya bohong. Kamu enggak pernah bisa berkata jujur. Kamu yang selalu memicu kesalah pahaman itu. You are jerk. Aku menyesal mengenalmu. Aku menyesal menyimpan kepercayaan padamu. Tapi, aku hanya bisa sabar saat kau melakukan aksi busukmu itu. Aku memang belum memberi tahu ke siapapun tentang dirimu sebenarnya. Belum saat ini. Namun, aku berusaha melupakan semua itu. Semua kejahatanmu karena aku tak mau terlibat dalam masalah itu.

Selasa, 13 Maret 2012

Tahapan Terjadinya Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosial. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :


1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 2) Penglihatan “tajam” tidak

Jumat, 02 Maret 2012

Kenapa seperti ini?

Kadaan ini membuat ku depresi. Entah depresih ringan, sedang, atau berat. Aku enggak peduli. Cuma 1 yang terus menghantui pikiranku, hari selasa. Aku menyesal harus mengetahuinya. Aku menyesal harus mengalaminya. Aku takut. Aku takut hari selasa semakin dekat. Aku takut harus bertemu dokter itu lagi. Aku takut mendengar keputusannya. Aku takut hal itu tidak berhasil. Aku takut semua itu harus terjadi pada diriku.
Seandainya penyakit bisa ditawar. Aku tidak ingin penyakit seperti itu. Aku lebih memilih penyakit yang ringan, yang bisa sembuh hanya dengan minum obat. Penyakit ini benar-benar menghantui ku. Apa yang akan terjadi jika aku harus operasi? Apa aku masih bisa hidup? Apa aku bisa sembuh? apa aku masih bisa melakukan segala hal seperti dulu?
Saat aku hanya bisa berharap dan berharap agar Tuhan menyelamatkan hidupku.